LATAR BELAKANG DISTANCE LEARNING PKBM ZAHRATUL FIKRI

Melihat kondisi sekarang, tentunya wabah virus Corona (Covid-19) adalah akselerator utama dari transformasi digital bergulir demikian kencang tak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh jagat raya sehingga seluruh manusia dari segala kalangan geger menghadapi merebaknya Covid - 19 ini. Singkatnya, pandemi Covid-19 telah mengajarkan kepada semua pihak untuk bagaimana beraktivitas secara online.

Dunia pendidikan termasuk aspek kehidupan yang mengalami gangguan akibat pandemi Covid-19. Kebijakan meliburkan kegiatan belajar di semua tingkatan pendidikan mengubah ritme dan jadwal pendidikan drastis mengalami perubahan.

Beberapa pihak mengantisipasinya dengan kegiatan belajar secara daring atau online. Mulai dari belajar, mengajar, hingga proses penilaian.

Sejak merebaknya pandemi Covid-19 sekitar Januari lalu, dunia pendidikan tak luput terkena imbasnya. Di Indonesia, penyebaran Covid-19 ke berbagai provinsi dalam waktu relatif pendek telah memaksa para pemangku kepentingan pendidikan mengambil keputusan untuk mewajibkan siswa/siswa belajar di rumah secara daring.

Format kelas tradisional tatap muka serta merta berubah menjadi moda pembelajaran daring total dengan menggunakan berbagai perangkat manajemen sistem pembelajaran seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Google Classroom, Zoom, Jitsi, Google Meet, dan lain-lain.

Sebelum ini, banyak guru/dosen yang sudah nyaman dengan moda pembelajaran tradisional tatap muka di dalam kelas. Hanya segelintir pendidik yang secara terus menerus meningkatkan ilmu dan keterampilannya yang dianggap siap menerima perubahan moda pembelajaran.

Pada kenyataannya, jumlah guru/dosen yang siap dengan moda pembelajaran daring total belum banyak. Apalagi, jika dilihat dari fasilitas untuk menjalankan moda pembelajaran daring yang belum tentu memadai.Tidak meratanya fasilitas koneksi internet terutama di daerah-daerah terpencil dan perangkat pendukung pembelajaran seperti spesifikasi telepon genggam dan laptop atau PC jika pembelajaran dilakukan secara daring penuh, membuat hal ini menjadi sebuah ironi.

Perubahan pembelajaran dari tradisional menjadi daring total bukanlah hal mudah seperti layaknya orang pindah moda komunikasi pesan pendek (SMS) ke Whatsapp. Pembelajaran lewat jaringan ini bukan hanya di lembaga formal tetapi merambah ke jenjang pendidikan Non-Formal. PKBM Zahratul Fikri mengalami dampak Covid 19 ini dengan menyelenggarakan pembelajaran di rumah melalui mode daring. Walaupun pada dasarnya kami tidak begitu terkejut dengan metode ini karena pada pembelajaran normal juga telah menerapkan E-Learning.

Kami para Tutor PKBM Zahratul Fikri berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan pembelajaran Daring yang mampu memfasilitasi Warga Belajar secara optimal. Hal ini dapat terlaksana dengan baik dengan adanya dorongan dan Motivasi dari berbagai pihak.

Laporan ini mendeskripsikan pembelajaran Daring yang kami laksanakan selama Lockdown.

Motivator

H. Djundjunan, S.Ip, M.Si

Kepala Bidang PAUD dan PNFI

yang selalu memberikan motivasi dan pembinaan terhadap PKBM Zahratul Fikri

Motivator

Hj. M. Sri Laksmi

Kasi DIKMAS dan Kesetaraan

yang selalu memberikan motivasi dan pembinaan terhadap PKBM Zahratul Fikri

Motivator

Muhammad Toha, S.Pd, M.M, Pd.

Korwil Kecamatan Ciparay

Berkat dorongan dan motivasi yang luar biasa dari Korwil Kecamatan Ciparay terhadap PKBM Zahratul Fikri dan semoga kami dapat mengaplikasikan motivasinya dalam pengelolaan serta KBM lebih maksimal lagi.